Nama
: Santi Santini
NPM
: 26210362
Kelas
: 4EB20
PELAPORAN
KEUANGAN DAN PERUBAHAN HARGA
Definisi Perubahan Harga
Untuk memahami istilah
perubahan harga, kita harus membedakan antara pergerakan harga umum dan
pergerakan harga spesifik. Perubahan harga umum terjadi apabila secara
rata-rata harga seluruh barang dan jasa dalam suatu perekonomian mengalami
perubahan. Disebut inflasi jika terjadi kenaikan harga secara keseluruhan dan
disebut deflasi jika terjadi penurunan harga. Perubahan harga spesifik mengacu
pada perubahan dalam harga barang atau jasa tertentu yang disebabkan oleh
perubahan dalam permintaan dan penawaran.
Mengapa Laporan Keuangan Memiliki Potensi Untuk Menyesatkan Selama
Periode Perubahan Harga?
Selama periode inflasi,
nilai aktiva yang dicatat sebesar biaya akuisisi awalnya jarang mencerminkan
nilai terkininya (yang lebih tinggi). Nilai aktiva yang lebih rendah
menghasilkan beban yang dinilai lebih rendah dan laba dinilai lebih tinggi.
Ketidakakuratan pengukuran ini mendistorsi (1) proyeksi keuangan yang
didasarkan pada data seri waktu historis, (2) anggaran yang menjadi dasar
pengukuran kinerja, dan (3) data kinerja yang tidak dapat mengisolasi pengaruh
inflasi yang tidak dapat dikendalikan. Laba yang dinilai lebih pada gilirannya
akan menyebabkan :
1.
Kenaikan dalam proporsi
pajak.
2.
Permintaan deviden lebih
banyak dari pemegang saham.
3.
Permintaan gaji dan upah
yang lebih tinggi dari pada pekerja.
4.
Tindakan yang merugikan
dari negara tuan rumah (pengenaan pajak lebih besar).
Penyesuaian Tingkat Harga Umum
Mata uang konstan biaya
historis atau equivalen daya beli umum merupakan jumlah mata uang yang
disesuaikan terhadap perubahan tingkat harga umum (daya beli). Jumlah nominal
merupakan jumlah mata uang yang belum disesuaikan sedemikian rupa.
Sebagai contoh, selama
periode kenaikan harga, aktiva berumur panjang yang dilaporkan didalam neraca
sebesar biaya akuisisi awalnya dinyatakan dalam mata uang nominal. Apabila
biaya historisnya tersebut dialokasikan terhadap laba periode kini (dalam
bentuk beban depresiasi), pendapatan, yang mencerminkan daya beli kini,
ditandingkan dengan biaya yang mencerminkan daya beli (yang lebih tinggi) dari
periode terdahulu saat aktiva tersebut dibeli. Oleh sebab itu, jumlah nominal
harus disesuaikan untuk perubahan dalam daya beli umum uang agar dapat
ditandingkan secara tepat dengan transaksi kini.
Sudut Pandang Internasional Terhadap Akuntansi Inflasi
Berbagai negara telah
mencoba metode inflasi yang berbeda. Praktik aktual juga mencerminkan
pertimbangan paragmatis seperti parahnya laju inflasi nasional dan pandangan
pihak yang secara langsung dipengaruhi oleh angka akuntansi inflasi. Mengamati
beberapa metode akuntansi inflasi yang berbeda sangat bermanfaat pada saat
menilai kondisi paling mutakhir saat ini.
Amerika Serikat
Pada tahun 1979, FSAB
mengeluarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (statement of financial
accounting standards-SFAS) No. 33. Berjudul “pelaporan keuangan dan perubahan
harga”, pernyataan ini mengharuskan perusahaan-perusahaan AS yang memiliki
persediaan dan aktiva tetap.
Banyak pengguna dan
penyusun informasi keuangan yang telah sesuai dengan SFAS No.33 mengemukakan
bahwa :
1.
Pengungkapan ganda yang
diwajibkan oleh FASB membingungkan.
2.
Biaya untuk penyusunan
pengungkapan ganda ini terlalu besar.
3.
Pengungkapan daya beli
konstan biaya historis tidak terlalu bermanfaat bila dibandingkan data biaya
kini.
Inggris
Komite Standar Akuntansi
Inggris (Accounting Standard Commitee-ASC) menerbitkan Pernyataan Standard
Praktik Akuntansi 16 (Statement Of Standard Accounting Practice-SSAP 16),
“akuntansi biaya kini”.
Perbedaan SSAP 16 dengan SFAS 33 yaitu :
1.
Apabila standar AS
mengharuskan akuntansi dolar konstan dan biaya kini, SSAP 16 mengadopsi hanya
metode biaya kini untuk pelaporan eksternal.
2.
Apabila penyesuaian
inflasi AS berpusat pad laporan laba rugi, laporan biaya kini di Inggris
mewajibkan baik laporan laba rugi dan neraca biaya kini, beserta pencatatan
penjelasan.
Dalam perlakuan
keuntungan dan kerugian terkait dengan pos-pos moneter, FAS 33 mengharuskan pengungkapan
terpisah untuk tiap-tiap angka. SSAP 16 mengharuskan dua angka, yang keduanya
mencerminkan pengaruh perubahan harga spesifik, diantaranya penyesuaian modal
kerja moneter dan mekanisme penyesuaian.
Standar di Inggris memperbolehkan tiga pilihan pelaporan :
1.
Menyajikan akun-akun
biaya kini sebagai laporan keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya
historis.
2.
Menyajikan akun-akun
biaya historis sebagai laporan keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya
kini.
3.
Menyediakan akun-akun
biaya kini sebagai satu-satunya akun yang dilengkapi dengan informasi biaya
historis yang memadai.
Badan Standar Akuntansi Internasional
IASB telah menyimpulkan
bahwa laporan posisi keuangan dan kinerja operasi dalam mata uang lokal menjadi
tidak berarti lagi dalam suatu lingkungan yang mengalami hiperinflasi. Secara
khusus laporan keuangan suatu perusahaan yang melakukan pelaporan dalam mata
uang perekonomian hiperinflasi, apakah didasarkan pada kerangka penilaian biaya
historis atau biaya kini, harus disajikan ulang sesuai dengan daya beli konstan
pada tanggal neraca. Aturan ini juga berlaku untuk angka terkait dalam periode
sebelumnya. Keuntungan atau kerugian daya beli yang terkait dengan posisi
kewajiban atau aktiva moneter bersih dimasukan kedalam laba kini. Perusahaan
yang melakukan pelaporan juga harus mengungkapkan :
1.
Fakta bahwa penyajian
ulang untuk perubahan dalam daya beli unit pengukuran telah dilakukan
2.
Kerangka dasar penilaian
aktiva yang digunakan dalam laporan keuangan utama yaitu penilaian biaya historis
atau biaya kini
3.
Identitas dan tingkat
indeks harga pada tanggal neraca, beserta dengan perubahannya selama periode
pelaporan
4.
Keuntungan atau kerugian
moneter bersih selama periode tersebut
Isu-Isu Mengenai Inflasi
Terdapat 4 isu akuntansi
inflasi diantaranya adalah
1.
Apakah dolar konstan
atau biaya kini yang lebih baik mengukur pengaruh inflasi.
2.
Perlakuan akuntansi
terhadap keuntungan dan kerugian inflasi.
3.
Akuntansi inflasi luar
negeri
4.
Menghindari fenomena
kejatuhan ganda.
Keuntungan Dan Kerugian Inflasi
Perlakuan keuntungan dan
kerugian pos-pos moneter (yaitu kas, piutang, dan utang) tergolong
kontroversial. Penelitian kami terhadap praktik di berbagai negara
mengungkapkan perbedaan yang penting dalam hal ini.
Di Amerika, keuntungan
atau kerugian pos-pos moneter dientukan dengan menyajikan ulang dalam dolar
konstan, saldo awal dan saldo akhir. Serta transaksi dalam, seluruh aktiva dan
kewajiban moneter (termasuk utang jangka panjang), angka yang dihasilkan
diungkapkan sebagai saldo terpisah. Perlakuan ini memandang keuntungan dan
kerugian pos-pos moneter sebagai hal yang berbeda dari jenis pendapatan yang
lain.
Keuntungan Dan Kerugian Kepemilikan
Akuntansi untuk biaya
kini membagi total laba menjadi 2 bagian :
1.
Laba operasi (perbedaan
antara pendapatan kini dan biaya kini sumber daya yang dikonsumsi).
2.
Keuntungan yang belum
direalisasi yang imbul dari kepemilikan aktiva nonmoneter dengan nilai
pengganti yang meningkat bersamaan dengan inflasi.
Meskipun pengukuran
keuntungan kepemilikan dilakukan secara langsung, namun perlakuan akuntansinya
tidaklah seperti demikian. Kenaikan dalam biaya penggantian aktiva operasi
yaitu proyeksi arus keluar yang lebih tinggi untuk mengganti peralatan,
bukanlah suatu keuntungan baik itu direalisasikan atau tidak. Apabila laba
berbasis biaya kini mengukur perkiraan kekayaan perusahaan yang dapat
digunakan, maka perubahan biaya kini persediaan, aktiva tetap dan aktiva
operasi lainnya merupakan revaluasi equitas pemilik yang merupakan bagian dari
laba yang harus disimpan oleh perusahaan untuk mempertahankan modal fisiknya.
Akuntansi Untuk Inflasi Diluar Negeri
Para investor memberi
perhatian terhadap potensi perusahaan untuk menghasilkan deviden, karena nilai
investasi mereka sangat tergantung pada deviden dimasa depan. Potensi suatu
perusahaan untuk menghasilkan deviden berkaitan langsung dengan kapasitasnya
untuk memproduksi barang dan jasa.
Jika suatu perusahaan
mempertahankan kapasitas produksinya, baru ada suatu deviden masa depan yang
dapat dipertimbangkan. Menyajikan ulang akun-akun perusahan luar negeri dan
domestik menjadi ekuivalen harga kini akan menghasilkan informasi yang relevan dengan
keputusan. Informasi ini memberikan kesempatan kepada investor untuk memperoleh
informasi sebanyak mungkin yang menyangkut deviden dimasa depan. Jauh lebih
mudah untuk membandingkan dan mengevaluasi hasil konsolidasi seluruh perusahaan
daripada yang dilakukan dewasa ini.
Menghindari Kejatuhan Ganda
Ukuran penyesuaian yang
terjadi untuk menghapuskan kejatuhan ganda tergantung pada kurs dan perbedaan
inflasi dan berhubungan secara negatif. Penyesuaian inflasi terhadap harga
pokok penjualan atau beban depresiasi dimaksudkan untuk mengurangi besarnya
laba untuk menghindari penilaian lebih laba bersih.
Karena pengaruh hubungan
terbalik antara inflasi lokal dan nilai mata uang, perubahan kurs valuta asing
diantara laporan keuangan yang berurutan yang umumnya disebabkan oleh inflasi
menyebabkan timbulnya sebagian pengaruh inflasi terhadap hasil operasi
perusahaan.
Untuk menghindari proses
penyesuaian terhadap pengaruh inflasi sebanyak dua kali, penyesuaian inflasi
harus memperhitungkan kerugian translasi yang sudah tercemin dalam hasildari
suatu perusahaan.
Sumber :
http://idsaham.com/blog-news-saham-Resume-Akuntansi-Internasional-Bab-7-Warta-Warga-30740.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar