Senin, 29 Oktober 2012

TULISAN 1.1O


Teori Akuntansi

THE BALANCE SHEET
(NERACA)
Neraca diturunkan dari istilah “balance Sheet”, Statemen of Finansial Conditions”, “Statemen of Resources and Liabilities”. Neraca adalah suatu laporan yang sistematis tentang aktiva (Assets), hutang (liabilities), dan modal sendiri (owners equity) .Neraca biasa didefinisikan sebagai laporan yang menggambarkan keadaan keuangan pada suatu tanggal tertentu. Keadaan keuangan yang dimaksud merupakan daftar yang sistematis tentang berapa harta yang dimiliki perusahaan, berapa hutang serta berapa modal dari suatu perusahaan.
Penyajian neraca dapat ditujukan untuk kepentingan umum, yakni untuk kepentingan diluar perusahaan, seperti kreditur, lembaga pemerintah dan masyarakat umum, maupun untuk kepentingan khusus yang bersifat intern bagi kepentingan manajemen.
Neraca merupakan salah satu laporan yang paling penting dari suatu perusahaan. Tujuan pembuatan neraca antara lain:
1.       Untuk mengetahui berapa harta kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan pada suatu saat tertentu, berapa utang dan berapa modal perusahaan pada saat yang bersamaan.
2.       Dengan menganalisis hubungan diantara pos-pos/ unsur-unsur dari neraca, maka para kreditur, penanam modal dan pihak-pihak lain yang berkepentingan dapat mempelajari antara lain:
·         Kemampuan dari perusahaan tersebut di dalam melunasi kewajiban-kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang pada saat kewajiban-kewajiban tersebut jatuh tempo.
·         Kemampuan untuk mendapatkan laba.
·         Kecenderungan perusahaan pada masa yang akan datang.
Tujuan penyusunan perhitungan rugi-laba adalah untuk member gambaran mengenai hasil usaha (berapa besar laba/rugi yang diperoleh) perusahaan dalam suatu periode tertentu. Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba akan dipergunakan untuk mengukur kemampuan dan pertumbuhan.


HUBUNGAN ANTARA NERACA DAN LABA RUGI
Dalam teori akuntansi dikenal dua pendekatan dalam menilai hubungan antara neraca dan laba rugi, yaitu :

  • Pendekatan articulated
Artinya laporan laba rugi itu dianggap sebagai subklasifikasi dari pos modal. Laba rugi hanya merupakan hasil matematis yang berasal dari perubahan modal dari suatu periode ke periode lainnya.  Dalam pendekatan articulated ada dua konsep, yaitu konsep revenue expense approach dan asset-liability approach.

  • Revenue expense
laporan laba rugi dianggap laporan yang paling utama semua transaksi dipandang sebagai pos revenue dan expense, semua transaksi dianggap sebagai pengakuan laba (matching), pengukuran laba dan alokasi ke laba rugi. Dalam konsep ini yang dipindahkan ke neraca adalah by product dari hasil pengakuan laba atau matching tadi. Artinya yang dicatat ke neraca hanya deferred credits (liabilities) dan deferred charges (asset)

  • Asset Liability Approach
Pendekatan ini lebih menganggap bahwa langkah pertama bukan mengukur laba, tetapi mengukur harta dan kewajiban

  • Pendekatan non-articulated
Neraca dan laporan laba rugi ini secara matematis independen satu sama lain. Pendekatan non-articulated ini tidak banyak menjadi perhatian, dalam konsep ini ada transaksi yang tidak mempengaruhi laba tetapi langsung dipindah ke pos yang bukan hasil dan bukan biaya. Misalnya,ada kerugian sementara yang langsung dianggap merupakan penyesuaian terhadap unrealized capital (belum direalisasinya modal).

Kegunaan dan Keterbatasan Neraca (Balance Sheet).
Salah satu laporan keuangan utama yang disiapkan oleh para akuntan adalah neraca yang menunjukkan status keuangan entitas bisnis pada waktu tertentu. Neraca kadang-kadang disebut juga sebagao laporan posisi keuangan yang melaporkan aktiva, kewajiban, dan ekuitas pemegang saham perusahaan bisnis pada suatu tanggal tertentu. Neraca memiliki bagian-bagian yang seimbang. Sisi kiri memuat aktiva yang mencerminkan sumberdaya yang dimiliki perusahaan.Sedangkan sisi kanan memuat kewajiban dan ekuitas pemilik yang mencerminkan klaim terhadap sumberdaya yang dimiliki perusahaan. Kesembangan dari persamaan neraca atau sisi kiri dan kanan tidak dapat diubah oleh transaksi apapun. Seoarang akuntan yang menyusun sebuah neraca yang tidak seimbang mengetahui bahwa suatu kesalahan klerikal telah terjadi. Dengan melihat apa yang termuat dalam sisi kiri dan kanan neraca maka neraca dapat juga membantu meramalkan jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas dimasa yang akan datang

  1. Kegunaan Neraca.
Dengan menyediakan informasi mengenai aktiva, kewajiban dan ekuitas pemegang saham, neraca merupakan dasar untuk menhitung tingkat pengembalian dan mengevaluasi struktur modal perusahaan. Dalam hal ini neraca dapat dimanfaatkan untuk menganalisis likuiditas, solvabilitas dan fleksibilitas keuangan perusahaan.
RANGKUMAN
·         Likuiditas, menunjukkan jumlah waktu yang diperkirakana akan dibutuhkan sampai suatu aktiva terealisasi atau sebaliknya dikonversi menjadi kas atau sampai kewajiban dibayar. Kreditor sangat berkepentingan dengan ratio likuiditas jangka pendek, seperti ratio kas terhadap kewajiban jangka pendek,karena ratio ini mengindikasikan apakah perusahaan akan memiliki sumberdaya untuk melunasi kewajiban lancarnya dan ayang segera jatuh tempo. Demikian juga, pemegang saham menggunakan likuiditas untuk mengevaluasi kemungkinan deviden tunai, atau pembelian kembali saham. Secara umum, semakin tinggi likuiditas, semakin kecil resiko kegagalan perusahaan.
·         Solvabilitas, mengacu pada kemampuan perusahaan untuk mebayar hutanghutangnya pada saat jatuh tempo. Sebagai contoh, jika sebuah perusahaan memiliki hutang jangka panjang yang tinggi relative terhadap aktiva, maka perusahaan ini mwmiliki solvabilitas (solvency) yang lebih rendah disbanding perusahaan sejenis dengan hutang jagka panjang yang rendah. Solavabilitas yang rendah mengindikasikan bahwa perusahaan relative lebih beresiko karena aktivanya akan diperlukan untuk membayar kewajiban tetap ini.
·         Fleksibilitas keuangan. Likuiditas dan solvabilitas mempengaruhi fleksibilitas entitas yaitu kemampuan perusahaan mengambil tindakan yang efektif untuk mengubah jumlah dan penetapan waktu arus kas sehingga bisa bereaksi terhadap kebutuhan dan peluang yang tak terduga. Sebuah perusahaan yang memiliki banyak hutang menjadi tidak fleksibel secara keuangan, mungkin memiliki sumber kas yang terbatas atau tidak sama sekali untuk membiayai ekspansi atau melunasi hutang yang telah jatuh tempo. Sementara sebuah peusahaan yang mempunyai tingkat fleksibilitas keuangan yang tinggi akan lebih mampu melalui periode yang buruk, memulihkan diri dari krisis, dan memanfaatkan peluang investasi yang tak terduga dan menguntungkan. Secara umum semakin tinggi fleksibilitas keuangan, semakin kecil resiko kegagalan perusahaan.

  1. 2.  Keterbatasan Neraca
Meskipun memilki banyak manfaat, neraca memiliki beberapa keterbatasan serius. Pemakai eksternal sering kali perlu mengetahui nilai sebuah perusahaan. Namun neraca secara umum tidak mencerminkan nilai saat ini dari suatu usaha. Rasio yang disukai antara para pemain di bursa efek adalah rasio buku terhadap pasar (book-to-market ratio) dihitung sebagaia total nilai buku modal biasa (total book value of common equity) dibagi dengan total nilai pasar modal biasa (total market value of common equity). Rasio ini mencerminkan perbedaan antara nilai neraca sebuah perusahaan dan nilai pasar actual perusahaan. Biasanya rasio ini selalu berkisar kurang dari satu karena banyak aktiva dilaporkan pada biaya historis. Selain itu karena laporan keuangan laba-rugi dan neraca saling berhubungan, maka tidaklah mengejutkan jika neraca memiliki banyak keterbatasan yang sama dengan laba-rugi. Berikut adakah keterbatasan penting dari neraca :

  • Biaya historis. Sebagian besar aktiva dan kewajiban dicatat pada biaya histories atau harga perolehan. Akibatnya, informasi yang dilaporkan dalam neraca memiliki reliabilitas yang lebih tinggi di satu sisi, namun disisi lain dikecam karena nilai wajar saat ini yang lebih releven tidak dilaporkan.
  • Pertimbangan dan estimasi yang digunakan untuk menentukan berbagai posyang dilaporkan dalam neraca. Misalnya masa manfaat suatu aktiva, Jumlah piutang yang tak tertagih, Jumlah beban garansi yang harus dicadangkan dan lainlain.
  • Aktiva tidak berwujud. Sumberdaya manusia yang handal, produk yang unggul, pelayanan yang irma terhadap pelanggan ini jelas merupakan aktiva penting bagi perusahaan, namun neraca tidak dapat melaporkan karena tidak bisa dicatat atau diukur secara objektif.
  • Nilai tukar. Sebuah masalah yang berhubungan dengan neraca adalah ketidakstabilan nilai tukar yang mengakibatkan tidak dapat dipertahankannya daya beli yang konstan, sementara sumberdaya dan ekuitas pada neraca tidak disesuaikan terhadap perubahan didalam daya beli dari unit pengukuran.
  • Komparabilitas. Keterbatasan lain dari neraca juga berhubungan dengan kebutuhan untuk bisa dibandingkan (comparability), yaitu bahwa tidak semua perusahaan mengklasifikasikan dan melaporkan semua unsure neracanya dengan cara yang sama. Misalnya Klasifikasi judul dan perkiraan yang beragam. Perbedaan semacam ini membuat perbandingan menjadi sulit dan mengurangi nilai potensial analisis neraca.
  • Off-Balance-Sheet. Meningkatnya penggunaan dari pendanaan di luar neraca (off-balance-sheet). Untuk menghindari pelaporan kewajiban dalam jumlah yang besar pada neraca perusahaan. Pada kenyataan, aspek utama dari skandal akuntansi ENRON adalah penggunaan perjanjian pendanaan yang kreatif (dengan nama yang eksotik seperti Rhytms dan Raptor) Salah satu tantangan paling signifikan yang dihadapi profesi akuntansi adalah keterbatasan laporan keuangan, misalnya neraca. Sejumlah observasi enunjukkan bahwa para pemakai menentang penggantian model akuntansi berdasar histories dengan akuntansi berdasar nilai wajar. Akan tetapi, mereka menaganggap bahwa informasi nilai wajar berguna untuk jenis aktiva dan kewajiban tertentu serta untuk jenis industri tertentu. Selain itu, para pemakai juga menginginkan perusahaan mengungkapkan informasi mengenai estimasi serta asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah aktiva dan kewajiban yang material. Terakhir mereka menginginkan informasi kualitatif dan kuantitatif tentang resiko yang terkait denga instrument keuangan serta perjanjian pembiayaan diluar neraca.

Nama : Santi Santini
NPM  : 26210362
Kelas : 3EB20

Tidak ada komentar:

Posting Komentar