Akuntansi Biaya Harga Pokok Proses
I. Pengertian
Harga pokok proses merupakan metode perhitungan harga pokok produk yang
didasarkan kepada pengumpulan biaya-biaya produksi dalam satu periode tertentu
dibagi dengan jumlah unit produksi periode yang bersangkutan.
II. Ciri-ciri Perusahaan
a) Proses produksi berlangsung secara terus menerus.
b) Produk yang dihasilkan bersifat produk standar.
c) Tujuan produksi adalah untuk persediaan yang selanjutnya dijual.
d) Contoh perusahaan pabrik kertas, semen, pupuk, textile.
III. Karakteristik dan Prosedur Harga Pokok Proses
1.Laporan harga pokok produksi digunakan untuk mengumpul¬kan, meringkas, dan menghitung harga pokok baik total maupun per unit.
2.Biaya produksi periode tertentu, dibebankan kepada produk melalui rekening barang dalam proses yang dise¬lenggarakan untuk setiap elemen biaya.
3.Produksi dikumpulkan dan dilaporkan untuk satuan waktu atau periode tertentu. Apabila produk diolah melalui beberapa departemen maka laporan produksi dibuat untuk tiap departemen.
4.Produk ekuivalen digunakan untuk menghitung harga pokok satuan. Produk ekuivalen adalah suatu tingkat atau jumlah produksi dimana pengolahan produk dinyatakan dalam ukuran selesai.
5.Untuk Menghitung Harga pokok Produk satuan, setiap elemen biaya produksi tertentu (mis, biaya bahan baku) dibagi dengan produksi ekuivalen untuk elemen biaya yang bersangkutan.
6.Harga pokok yang diperhitungkan untuk mengetahui elemen-elemen yang menikmati biaya yang dibebankan, berapa yang menikmati produk selesai dari departemen tertentu atau pengolahan yang dipindahkan ke gudang atau departemen berikutnya dan berapa harga pokok produk dalam proses akhir.
7.Apabila dalam proses pengolahan timbul produk hilang, produk rusak, produk cacat akan diperhitungkan penga¬ruhnya dalam harga pokok produk.
IV. Prosedur dalam menentukan Harga Pokok Produk pada Metode Harga Pokok
Proses.
1. Mengumpulkan data produksi setiap produk dalam periode tertentu untuk menyusun laporan produksi dan menghitung produksi ekuivalen dan harga pokok satuan.
2. Mengumpulkan biaya bahan, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik untuk setiap jenis produk dalam periode tertentu.
3. Menghitung harga pokok satuan setiap elemen biaya, yaitu jumlah elemen biaya tertentu dibagi produksi ekuivalen dari elemen biaya yang bersangkutan.
4. Menghitung harga pokok produk selesai yang dipindahkan ke gudang atau ke departemen berikutnya dan menghitung harga pokok produk dalam proses akhir.
Media yang digunakan dalam menghitung atau menentukan harga pokok produk adalah Laporan Harga Pokok Produksi :
Contoh Laporan Harga pokok produksi:
PT ABC
Laporan Harga pokok produksi
Bulan Maret 199x
Laporan produksi : Jumlah
Produk masuk proses xxx
Produk selesai xxx
Produk alam proses penyelesaian xxx
xxx
Biaya dibebankan :
Elemen biaya Jumlah Produk ekuivalen HP/Unit
Biaya bahan baku xxx xxx xxx
Biaya tenaga kerja xxx xxx xxx
Biaya overhead pabrik xxx xxx xxx
Jumlah xxx xxx
Perhitungan harga pokok :
Harga pokok produk selesai: xxx
Harga pokok produk dlm proses:
Biaya bahan baku xxx
Biaya tenaga kerja xxx
Biaya overhead pabrik xxx
xxx
Jumlah diperhitungkan xxx
Ket :
Produksi ekuivalen = Produk selesai + (Produk dlm proses x prosentase penyelesaian).
Harga pokok/unit = Jumlah/produk ekuivalen.
HP produk selesai = Produk selesai x total harga/unit.
HP Produk dlm proses = Produk dlm proses x Persentase penye¬lesaian x harga per unit tiap-
tiap elemen.
IV. Pencatatan Akuntansi.
1. Akuntansi biaya bahan baku.
Di dalam metode harga pokok proses biaya bahan dibedakan menjadi :
Biaya bahan baku & biaya bahan penolong.
Pada saat pembelian :
Persediaan bahan baku xxxx
Persediaan bahan penolong xxxx
Utang/kas xxxx
Pada saat pemakaian :
(bahan baku)
BDP - Biaya bahan baku xxxx
Persediaan bahan baku xxxx
(bahan penolong)
BDP - Biaya bahan penolong xxxx
Persediaan bahan penolong xxxx
2. Akuntansi biaya tenaga kerja.
Pada saat pembebanan :
BDP - Biaya tenaga kerja xxxx
Gaji dan upah xxxx
3. Akuntansi biaya overhead pabrik.
Pada saat pencatatan :
BDP - sesungguhnya xxxx
Berbagai jenis rekening di kredit xxxx
Pada saat pembebanan :
BDP - Biaya overhead pabrik xxxx
BOP yang dibebankan xxxx
4. Pencatatan barang jadi.
Persediaan barang jadi xxxx
BDP - Biaya bahan baku xxxx
BDP - Biaya tenaga kerja xxxx
BDP - Biaya overhead pabrik xxxx
5. Pencatatan persediaan barang dalam proses
Persediaan barang dalam proses xxxx
BDP - Biaya bahan baku xxxx
BDP - Biaya tenaga kerja xxxx
BDP - Biaya overhead pabrik xxxx
6. Pencatatan penyerahan barang kepada pemesan
Piutang xxxx
Penjualan xxxx
7. Pencatatan harga pokok penjualan
Harga pokok penjualan xxxx
Persediaan barang jadi xxxx
II. Ciri-ciri Perusahaan
a) Proses produksi berlangsung secara terus menerus.
b) Produk yang dihasilkan bersifat produk standar.
c) Tujuan produksi adalah untuk persediaan yang selanjutnya dijual.
d) Contoh perusahaan pabrik kertas, semen, pupuk, textile.
III. Karakteristik dan Prosedur Harga Pokok Proses
1.Laporan harga pokok produksi digunakan untuk mengumpul¬kan, meringkas, dan menghitung harga pokok baik total maupun per unit.
2.Biaya produksi periode tertentu, dibebankan kepada produk melalui rekening barang dalam proses yang dise¬lenggarakan untuk setiap elemen biaya.
3.Produksi dikumpulkan dan dilaporkan untuk satuan waktu atau periode tertentu. Apabila produk diolah melalui beberapa departemen maka laporan produksi dibuat untuk tiap departemen.
4.Produk ekuivalen digunakan untuk menghitung harga pokok satuan. Produk ekuivalen adalah suatu tingkat atau jumlah produksi dimana pengolahan produk dinyatakan dalam ukuran selesai.
5.Untuk Menghitung Harga pokok Produk satuan, setiap elemen biaya produksi tertentu (mis, biaya bahan baku) dibagi dengan produksi ekuivalen untuk elemen biaya yang bersangkutan.
6.Harga pokok yang diperhitungkan untuk mengetahui elemen-elemen yang menikmati biaya yang dibebankan, berapa yang menikmati produk selesai dari departemen tertentu atau pengolahan yang dipindahkan ke gudang atau departemen berikutnya dan berapa harga pokok produk dalam proses akhir.
7.Apabila dalam proses pengolahan timbul produk hilang, produk rusak, produk cacat akan diperhitungkan penga¬ruhnya dalam harga pokok produk.
IV. Prosedur dalam menentukan Harga Pokok Produk pada Metode Harga Pokok
Proses.
1. Mengumpulkan data produksi setiap produk dalam periode tertentu untuk menyusun laporan produksi dan menghitung produksi ekuivalen dan harga pokok satuan.
2. Mengumpulkan biaya bahan, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik untuk setiap jenis produk dalam periode tertentu.
3. Menghitung harga pokok satuan setiap elemen biaya, yaitu jumlah elemen biaya tertentu dibagi produksi ekuivalen dari elemen biaya yang bersangkutan.
4. Menghitung harga pokok produk selesai yang dipindahkan ke gudang atau ke departemen berikutnya dan menghitung harga pokok produk dalam proses akhir.
Media yang digunakan dalam menghitung atau menentukan harga pokok produk adalah Laporan Harga Pokok Produksi :
Contoh Laporan Harga pokok produksi:
PT ABC
Laporan Harga pokok produksi
Bulan Maret 199x
Laporan produksi : Jumlah
Produk masuk proses xxx
Produk selesai xxx
Produk alam proses penyelesaian xxx
xxx
Biaya dibebankan :
Elemen biaya Jumlah Produk ekuivalen HP/Unit
Biaya bahan baku xxx xxx xxx
Biaya tenaga kerja xxx xxx xxx
Biaya overhead pabrik xxx xxx xxx
Jumlah xxx xxx
Perhitungan harga pokok :
Harga pokok produk selesai: xxx
Harga pokok produk dlm proses:
Biaya bahan baku xxx
Biaya tenaga kerja xxx
Biaya overhead pabrik xxx
xxx
Jumlah diperhitungkan xxx
Ket :
Produksi ekuivalen = Produk selesai + (Produk dlm proses x prosentase penyelesaian).
Harga pokok/unit = Jumlah/produk ekuivalen.
HP produk selesai = Produk selesai x total harga/unit.
HP Produk dlm proses = Produk dlm proses x Persentase penye¬lesaian x harga per unit tiap-
tiap elemen.
IV. Pencatatan Akuntansi.
1. Akuntansi biaya bahan baku.
Di dalam metode harga pokok proses biaya bahan dibedakan menjadi :
Biaya bahan baku & biaya bahan penolong.
Pada saat pembelian :
Persediaan bahan baku xxxx
Persediaan bahan penolong xxxx
Utang/kas xxxx
Pada saat pemakaian :
(bahan baku)
BDP - Biaya bahan baku xxxx
Persediaan bahan baku xxxx
(bahan penolong)
BDP - Biaya bahan penolong xxxx
Persediaan bahan penolong xxxx
2. Akuntansi biaya tenaga kerja.
Pada saat pembebanan :
BDP - Biaya tenaga kerja xxxx
Gaji dan upah xxxx
3. Akuntansi biaya overhead pabrik.
Pada saat pencatatan :
BDP - sesungguhnya xxxx
Berbagai jenis rekening di kredit xxxx
Pada saat pembebanan :
BDP - Biaya overhead pabrik xxxx
BOP yang dibebankan xxxx
4. Pencatatan barang jadi.
Persediaan barang jadi xxxx
BDP - Biaya bahan baku xxxx
BDP - Biaya tenaga kerja xxxx
BDP - Biaya overhead pabrik xxxx
5. Pencatatan persediaan barang dalam proses
Persediaan barang dalam proses xxxx
BDP - Biaya bahan baku xxxx
BDP - Biaya tenaga kerja xxxx
BDP - Biaya overhead pabrik xxxx
6. Pencatatan penyerahan barang kepada pemesan
Piutang xxxx
Penjualan xxxx
7. Pencatatan harga pokok penjualan
Harga pokok penjualan xxxx
Persediaan barang jadi xxxx
Nama : Santi Santini
NPM : 26210362
Kelas : 3EB20
Tidak ada komentar:
Posting Komentar